Cardano/ADA
Cardano dikenal sebagai blockchain generasi ketiga dengan menggunakan konsensus blockchain proof-of-stake (PoS) yang dirancang untuk menjadi alternatif yang lebih efisien untuk jaringan proof-of-work (PoW).
Token ADA memiliki persediaan terbatas sejumlah 45 miliar ADA. Pasokan ADA yang beredar saat ini pada Q2 2022 adalah 33,9 miliar, menyisakan 11,1 miliar sisanya untuk insentif bagi validator di jaringan Cardano.
Cardano merupakan project blockchain yang dirancang berdasarkan peer-reviewed academic research. Dikembangkan dan diteliti oleh tim yang kompeten yang terdiri dari insinyur, ahli matematika, ilmuwan, dan profesional di bidang blockchain.
Penelitian mereka difokuskan untuk membangun jaringan terdesentralisasi yang terukur, aman, dan efisien dengan mengambil pendekatan ilmiah untuk penelitian dan pengembangan blockchain di cardano.
Platform blockchain Cardano bersifat open-source yang didukung oleh token cryptocurrency ADA, banyak digunakan untuk meng-host sistem dan aplikasi yang terdesentralisasi secara global.
Tidak seperti cerita asal Bitcoin (BTC), Cardano tidak memiliki “white paper” resmi untuk menentukan posisinya dalam market aset kripto. Menurut foundernya, Charles Hoskinson membayangkan membangun lapisan sistem untuk memecahkan masalah yang ada dalam ekosistem aset kripto lainnya.
Dengan tujuan ini, Hoskinson mendirikan tiga entitas — Cardano Foundation, Input Output (IOHK) dan EMURGO — untuk mengembangkan ekosistem blockchain yang dibangun di atas protokol konsensus Proof of Stake (PoS).
Bagaimana Cara Kerja Cardano?
Untuk memahami apa itu Cardano lebih lanjut, kamu juga perlu memahami cara kerjanya. Cardano bekerja sedikit berbeda dibandingkan dengan blockchain lainnya. Blockchain Cardano memiliki dua lapisan (layer), yaitu settlement layer (CSL), dan computational layer (CCL).
Layer pertama (CSL) telah selesai dan sudah berfungsi. Ini memungkinkan kamu untuk mengirim dan menerima token ADA, dari satu dompet ke dompet lainnya. Hal ini menggunakan metode serupa yang digunakan oleh Ethereum.
Layer kedua (CCL) saat ini sedang dalam pengembangan, dan tujuannya adalah untuk memungkinkan pengguna menciptakan dan mendaftar pada smart contract di jaringan Cardano. Meskipun kedengarannya mirip dengan blockchain Ethereum, ia memiliki beberapa kelebihan.
Lapisan komputasi (Computational Layer) juga memungkinkan tim proyek Cardano membuat perubahan menggunakan soft fork dan tanpa mengganggu ADA atau lapisan penyelesaian.
Untuk memverifikasi transaksi, ia menggunakan protokol bukti kepemilikan. Pengguna yang ingin berpartisipasi disebut validator, dan mereka harus menginvestasikan sejumlah koin ADA untuk menunjukkan bahwa mereka telah “mempertaruhkan” dalam keseluruhan proses ini. Mereka juga dihargai berdasarkan taruhan mereka.


Komentar
Posting Komentar